Pendaftaran calon presiden nggal 5 bulan lagi, dan suhu politik semakin memanas.Hal ini menjadi bahan utama di media sosial.
Terjadi adanya pro dan kontra dalam pencapaian kinerja pemerintah.
Tudingan pertemuan politik di istana hingga tuduhan alat negara digunakan untuk mengamankan kepentingan politik pilpres.
Di meja Mata Najwa, para narasumber bertarung pendapat soal pengungkapan
Muslim Cyber Army. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tegas menjelaskan
penangkapan anggota-anggota Muslim Cyber Army merupakan ketegasan
penegakan hukum atas mereka yang berusaha memecah belah bangsa melalui
provokasi hoax berbau SARA dan politik.
“Ini karena semua pada baper (bawa perasaan)!” demikian sindir Kepala
Staf Kepresidenan Moeldoko soal kritik pertemuan Presiden Jokowi dengan
partai-partai baru di kompleks Istana Kepresidenan. Partai pendukung
pemerintah, Nasdem dan PDI Perjuangan pun menilai pertemuan Presiden
dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang kemudian diikuti
pertemuan dengan Perindo, sebagai hal biasa saja. Tak perlu diributkan.
Ramai dibandingkan dengan pertemuan Presiden Jokowi bersama Ketua Umum
Gerindra Prabowo Subianto, Riza Patria pun angkat bicara. Ketua DPP
Partai Gerindra ini menyatakan pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo
hal berbeda dan tak dapat dibandingkan dengan pertemuan Presiden Jokowi
dengan PSI.
Perdebatan soal apa yang sudah berhasil dan tidak berhasil dilakukan
pemerintahan Jokowi lalu memanas di Mata Najwa. Penegakan pemberantasan
korupsi, terkatung-katungnya kasus Novel, impor beras, pertumbuhan
ekonomi, hingga dukungan bagi perdamaian Afghanistan yang dilakukan
melalui lawatan Presiden ke Afghanistan.
Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi di tiga tahun
pemerintahannya berada di kisaran 60 persen. Ini hasil survei yang
paling akhir dirilis empat lembaga survey. Lalu apa maknanya?
Direktur Eksekutif M. Qodari menyatakan kepuasan publik terhadap
pemerintahan Jokowi seharusnya bisa lebih tinggi. Ia membandingkan
dengan survei kepuasan publik pemerintahan SBY jelang pilpres dahulu
yang bisa mencapai kisaran 80 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar